Antisipasi COVID19 MRT Periksa Tubuh Penumpang

 

Tablo reader up chevron

Virus Corona di Jakarta

Jakarta - Mewabahnya virus corona di berbagai belahan dunia memaksa pemerintah Indonesia melakukan tindakan antisipasi. Terlebih setelah dua warga Depok, Jawa Barat, dinyatakan positif terkena virus mematikan itu.

 

Salah satu langkah yang dilakukan guna menangakal Covid-19 adalah dengan menempatkan thermal scanner di sejumlah bandara. Hal itu berguna untuk mendeteksi suhu tubuh dari setiap penumpang khususnya WNA yang berasal dari negara terdampak corona.

 

Kini, upaya deteksi suhu tubuh penumpang tak hanya dilakukan di tiap-tiap bandara. Pengecekan suhu tubuh juga sudah mulai diterapkan kepada penumpang moda raya terpadu (mass rapid transit- MRT).

 

Dikutip dari Antara, Corporate Secretary Devision Head PT MRT (Perseroda), Muhamad Kamaluddin, menjelaskan pihaknya telah melakukan pemeriksaan suhu tubuh penumpang di Stasiun Lebak Bulus.

 

"Sudah dimulai pengecekan suhu (badan) di Stasiun Lebak Bulus," ujar Kamaluddin melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.

 

Pemeriksaan suhu tubuh dimulai di setiap area pintu masuk stasuin. Penumpang dengan suhu tubuh tinggi, demam, atau berbagai gejala lainnya dilarang masuk.

 

"Penumpang yang menunjukkan gejala demam tinggi, tidak diperbolehkan masuk ke area stasiun MRT Jakarta," ujarnya.

 

Sehubungan dengan itu, MRT Jakarta juga mengeluarkan peraturan direksi khusus guna memperkuat prosedur dan langkah-langkah dalam penanganan pencegahan penyebaran Covid-19.

 

Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT bersama Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta sebelumnya telah mengadakan pertemuan pada Rabu, 12 Februari 2020 guna membahas penanganan virus corona. Usai pertemuan itu, kedua pihak secara rutin berkoordinasi agar seluruh rencana pencegahan berjalan sesuai harapan.

 

Sebelumnya, melalui konferensi pers, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menjelaskan perihal thermal scanner yang tak mampu mendeteksi WN Jepang yang positif corona.

 

Hal tersebut, kata Yurianto disebabkan karena perubahan karakter virus sehingga menyebabkan penderitanya tidak menunjukan gejala apapun dan suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi.

 

Bambang dari Puma Wisata di Jakarta mengatakan, tindakan yang dilakukan pengelola MRT tersebut sudah tepat, sebaiknya tempat umum lain juga dipantau dan antisipasi.

 

Ditambahkannya, oleh Bambang, perlu dukungan dari berbagai pihak mengatasi epidemik tersebut. Begitu juga dengan media berita, jangan memberitakan horor yang bisa membuat masyarakat semakin takut atas fenomena COVID-19 yang hingga hari ini belum ditemukan vaksin untuk jenis penakit baru ini.

Comment Log in or Join Tablo to comment on this chapter...
~

You might like ProDaring's other books...